vIVAnews – Ledakan bom yang terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton beberapa waktu lalu tidak berdampak lama bagi sektor properti. Pasalnya, beberapa hari setelah kejadian, properti kembali bergairah.
Namun, Senior Manager Procon Indah Hendra Hartono mengatakan pengaruh ledakan bom terhadap sektor properti terutama terjadi pada segmen properti apartemen. “Beberapa orang akan berpindah dari apartemen kelas atas menjadi kelas menengah,” katanya pada Property Market Review Q2 2009 and Property Outlook 2009/2010 di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Selasa 28 Juli 2009..
Hendra mengakui, hal itu akibat masyarakat sedikit banyak mengalami trauma� setelah kejadian tersebut. Namun, dirinya percaya pada akhir tahun 2009 ini kondisi akan kembali normal. “Perbaikan permintaan apartemen akan membaik dalam empat sampai enam bulan ke depan,” tuturnya.
Sedangkan Head of Research and Consultancy Procon Utami Prastiana mengatakan, dampak bom akan mempengaruhi biaya operasional gedung. Sebab, pihak manajemen gedung harus mengeluarkan biaya untuk keamanan.
“Pemerintah harus tetap menjaga keamanan agar masyarakat dan investor asing dan dalam negeri merasa aman berinvestasi di Indonesia,” katanya.
Kendati demikian, Utami mengaku paska ledakan, penyewa apartemen tidak mengalami penurunan. Para investor tetap merealisasikan niat mereka mengingat keuntungan investasi setelah perbaikan ekonomi.
Dirinya juga tidak melihat kenaikan harga akibat kejadian tersebut. “Dampak bom tidak terlalu besar. Harga naik memang, karena perhitungan manajemen,” ujar dia.
antique.putra@vivanews.com
VIVAnews